HARI MINGGU KITAB SUCI
NASIONAL
Yehezkiel 33:7-9; Roma 13:8-10; Matius 18:15-20
Pengantar
Saudara-saudarai yang terkasih dalam Yesus
Kristus.Hari ini adalah Hari Minggu Biasa XXIII. Secara khsusus pada Hari Minggu
ini, kita membuka Bulan September ini dengan Bulan Kitab Suci Nasional. Tema
yang dipilih oleh Keuskupan kita adalah “Keluarga
Beribadah Dalam Sabda”. Kita bersyukur kepada Tuhan atas Sabda-Nya yang
tertuang dalam Kitab Suci sebagai sumber hidup keluarga kita masing-masing.
Keluarga, terutama para orangtua mempunyai
tanggung jawab besar terhadap perkembangan iman anaknya. Hal ini sesuai dengan
janji perkawinan, dimana suami istri akan membaptis dan mendidik anak-anak
mereka secara Katolik. Tanggung jawab atau janji ini dimulai dan diwujudkan
dengan mendidik anak-anak dalam doa, bersekutu dalam doa bersama anggota
keluarga, membaca dan merenungkan Sabda Allah. Sebab Tuhan sendiri bersabda,
“Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang bahwa penyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran” (Yoh 4:23).
Homili
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus
Kristus, dalam bacaan pertama hari ini Allah menegaskan bahwa sebagai nabi,
Yehezkiel harus setia menjaga bangsanya, memperingatkan mereka berbalik dari
dosa agar kembali setia pada perjanjian. Mereka yang akan menolak Allah akan
dihukum dengan kematian. Dan apabila Yehezkiel lalai memperingatkan orang
fasik, ia akan dituntut pertanggungjawaban atas kematian mereka. Dewasa ini pun
kita sebagai orang beriman, warga Gereja harus tekun dan setia bersaksi kepada
semua orang lewat cara hidup kita, cara berpikir kita, cara bertindak kita dan
cara berkata-kata kita, bahwa keselamatan ada di dalam Kristus.
Bacaan kedua lebih menekankan segi kasih dalam
hubungan dengan sesama. “Hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa
mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.” Panggilan
kenabian (profetis) untuk
memperingatkan sesama yang bersalah harus didorong oleh kasih dan dilaksanakan
dengan cara yang penuh kasih.
Dalam Bacaan Injil, Yesus pun menegaskan tanggung
jawab kita terhadap sesama, sebagai saudara. “Apabila saudaramu berbuat dosa,
tegurlah dia di bawah empat mata.” Yesus mengamanatkan perlunya kita saling
menegur, mengingatkan dan memperbaiki dalam semangat persaudaraan dan tentunya
dengan cara yang penuh kasih. Menegur, mengingatkan dan memperbaiki antar
sesama umat tidak dilakukan demi kritik tetapi demi kasih. Tindakan ini harus
kita lakukan untuk mendapatkan kembali saudara-saudara yang khilaf atau
tersesat, mengembalikan mereka ke dalam pelukan umat yang penuh kasih, tempat
Kristus bersemayam.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus
Kristus. Tidak dapat disangkal bahwa hal menegor sesama
kita adalah pekerjaan yang sulit. Ada banyak orang yang tidak mau menerima
tegoran, dan ada banyak tegoran diberi dengan cara yang tidak bijaksana,
misalnya langsung di muka umum atau dalam kepanasan hati dan dengan kata-kata
yang kasar. Tuhan menghendaki agar
setiap orang mengalami dan menikmati keselamatan dengan cara kasih. Untuk itu,
Ia memanggil kita menjadi Nabi-Nya dengan tugas memperingatkan orang yang
bersalah supaya bertobat. Peringatan ini harus didorong oleh kasih dan
dilaksanakan dengan cara yang penuh kasih. Tanggung jawab ini harus kita
laksanakan bukan demi kritik tetapi demi kasih, agar saudara kita yang bersalah
dapat kembali bersama dengan komunitas kita.
Saudara-saudari terkasih, dalam kaitannya dengan
Tema Bulan Kitab Suci Nasional, keluarga-keluarga diajak untuk bersekutu/beribadah
dengan Allah melalui Sabda-Nya. Gereja Katolik mengajak kita untuk kembali
melihat peran keluarga dalam membangun persekutuan dengan Allah. Ketika
keluarga nampak bersekutu/beribadah dengan Allah, maka kasih dan persaudaraan
akan muncul ke permukaan dan menjadi nafas hidup keluarga. Dengan kata lain tak
ada lagi permusuhan, percekcokan di antara umat ataupun anggota keluarga.
Semoga keluarga kita dapat membangun persekutuan
yang mesra dengan Allah melalui Sabda-Nya, yaitu dengan mencintai Kitab Suci.
Tuhan memberkati kita.
RD. Antonius Garbito Pamboaji